Kanker

1. Tanda-Tanda Kanker yang Sering Diabaikan

KOMPAS.com - Dibanding dengan pria, wanita memang lebih peduli akan kesehatannya. Mereka juga berhati-hati dan mau memeriksakan diri bila menemui gejala yang aneh pada tubuhnya. Kepedulian seseorang pada kesehatannya juga berkaitan dengan usia. "Orang muda biasanya lebih cuek karena mengangap hanya orang tua saja yang mungkin terkena penyakit," kata Mary Daly, onkologis Fox Chase Cancer Center, Philadelphia, AS.

Bicara tentang gejala-gejala yang aneh pada tubuh, berikut adalah tanda-tanda kanker yang perlu diwaspadai. Meski tidak spesifik, tetapi gejala berikut biasanya diikuti dengan tanda-tanda lain. Yang perlu diperhatikan adalah, makin dini diketahui, makin besar peluang kanker disembuhkan.
a)    Berat badan turun tanpa sebab jelas
Setiap wanita pasti ingin berat badannya turun tanpa perlu capek berusaha. Tetapi, berat badan yang anjlok dalam sebulan tanpa usaha diet atau olahraga, perlu diwaspadai. "Berat badan yang tiba-tiba turun tanpa penjelasan bisa menjadi tanda kanker atau kondisi kesehatan lain, seperti tiroid yang terlalu aktif. Untuk memastikannya periksakan diri ke dokter," kata Ranit Mishori, asisten profesor bidang kesehatan keluarga dari Sekolah Kedokteran Universitas Georgetown.
b)    Bengkak di perut
Munculnya bengkak di perut bisa dicurigai sebagai tanda kanker ovarium. Tanda lain yang menyertai adalah sakit di bagian perut atau sakit di bagian panggul, gangguan berkemih dan mudah merasa kekenyangan meski makan sedikit. Waspadai gejala bengkak, terutama bila menetap lebih dari seminggu.
c)     Payudara berubah
Walau tidak rutin melakukan pemeriksaan sendiri, pada umumnya mengenali kondisi payudaranya. Karena itu, jangan anggap enteng bila muncul tanda kemerahan atau benjolan di payudara. Tanda lain yang perlu diwaspadai adalah perubahan pada puting, muncul cairan (wanita yg sedang tdk menyusui) apalagi yg disertai rasa gatal. 
d)    Perdarahan
Perdarahan yang timbul di antara waktu periode menstruasi sebaiknya perlu dicek ke dokter. "Bila sebelumnya tidak pernah muncul vlek darah dan sekarang tiba-tiba ada, maka itu bisa jadi sesuatu yang abnormal," kata Debbie Saslow, Phd, direktur kanker payudara dan ginekologi dari American Cancer Society.

e)    Kulit berubah
Hati-hati dengan tahi lalat atau benjolan di kulit. Jika makin melebar, tidak simetris, warna tidak merata atau berkoreng, ada kemungkinan hal itu merupakan kanker kulit. Penyebab utama kanker kulit adalah sinar ultraviolet dan zat kimia, juga infeksi human papiloma virus.

f)     Sulit menelan
Keluhan sulit menelan biasanya terkait dengan gangguan pada tenggorokan. Namun, gejala sulit menelan juga bisa menjadi tanda dari masalah yang lebih serius, seperti kanker usus besar. Meski tidak spesifik, tapi kanker saluran cerna pada stadium dini seringkali memiliki gejala nyeri ulu hati, sulit menelan, muntah darah, penurunan berat badan, perdarahan saluran cerna, dan anemia.
g)    Perubahan di mulut
Menurut Perkumpulan Kanker Amerika, para perokok perlu mewaspadai munculnya bercak putih di lidah atau plak pada mukosa mulut, karena bisa menjadi tanda kondisi pra kanker yg disebut leukoplakia yg bisa berkembang menjadi kanker mulut.
h)    Batuk berdarah
Gejala kanker paru dapat berupa batuk, sesak napas, dan dahak yang berdarah. Gejala yang timbul dari kanker paru biasanya sesuai dengan penyebaran kanker di organ tubuh yang terkena. Misalnya bila menyebar ke otak, ia dapat menimbulkan nyeri kepala, kejang, atau gangguan kesadaran. Sedangkan pada tulang, bisa menyebabkan nyeri dan patah tulang.
i)      Demam tak jelas
Jika anak lesu dan pucat, demam yang tidak jelas penyebabnya, mengalami perdarahan di kulit atau gusi, ada benjolan di tubuh atau kepala, nyeri pada anggota gerak, perut bengkak atau keras, sebaiknya orangtua waspada dan segera membawanya ke dokter. Bisa jadi hal itu merupakan gejala leukimia (kanker darah) atau kanker limfoma (kelenjar getah bening).


2.  Kanker dan Tahitian Noni

Penyakit kanker adalah proses selular yang tidak berfungsi. Ketika menderita kanker, tubuh kehilangan kontrol selularnya, yang mengakibatkan pertumbuhan sel yang tidak baik menjadi tidak terkontrol. Sel-sel Kanker ini akal menyerang jaringan lokal, berpindah ke tempat lain dan berkembang biak. Penyakit ini sendiri bermula dari satu Sel yang bermutasi atau berubah. Sel abnormal ini mempertahankan mutasinya melalui proses reproduksi sel meskipun terdapat usaha dari sistem pertahanan tubuh yang berusaha mengeliminasi sel-sel abnormal.
Sel-sel yang bermutasi ini (berasal dari DNA yang abnormal) kemudian bergerak ke sekujur tubuh dan berdiam di satu atau lebih organ tubuh.
Saat ini ada lebih dari seratus jenis kanker yang dapat timbul dalam tubuh manusia. Karena begitu banyak jenis kanker, dengan keabnormala DNA-nya masing-masing dan berbagai perbedaan pada gejala-gejala dan tanda-tanda. Adalah tidak mungkin di dalam ulasan singkat ini untuk membahas semuanya.
Berdasarkan pengalaman Dr. Neil Solomon di Rumah Sakit John Hopkins, satu gejala yang sering muncul adalah kehilangan energi. Dr. Neil Solomon juga banyak melihat beberapa ketidaknormalan yang timbul pada beberapa jenis kanker seperti kulit yang berubah warna, luka yang tidak kunjung sembuh, benjolan di bawah kulit, suhu tubuh meningkat dan kehilangan berat badan. Hal-hal tersebut sering diasosiasikan dengan tanda-tanda dan gejala¬gejala untuk penyakit lain. Kebanyakan kanker tidak terdeteksi secara awal dan hanya bisa didiagnosa secara tepat dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan dengan serangkaian tes yang spesifik. Semakin dini kanker dideteksi dan dirawat, semakin baik hasilnya.
Dr. Neil Solomon percaya noni bermanfaat untuk kanker karena baik noni maupun kanker bekerja di tingkat selular. Lebih jauh lagi, noni dipercaya dapat meningkatkan struktur selular tp kanker menghancurkannya. Beberapa penelitian lain telah dilakukan di laboratorium untuk menegaskan kemampuan noni untuk melawan kanker. Dalam suatu penelitian, empat Orang ilmuwan dari Jepang menyuntikkan sel ras (sel yang menjadi pemicu bagi pertumbuhan yg merusak) dengan substansi yg disebut Damnacanthal yang ditemukan di dalam Morinda citritolia.

Mereka mengobservasi bahwa pemberian damnacanthal ternyata menghambat reproduksi sel ras secara signifikan. Damnacanthal adalah suatu substansi di dalam Marinda Citrifolia yang dipercaya sebagai agen anti¬kanker. Sebagai tambahan, riset telah membuktikan bahwa noni merangsang tubuh untuk memproduksi elemen-elemen yang melawan kanker seperti Nitric Oxide, Interleukin (mediator sistem imunitas yang dibuat oleh dan memperbaruhi limtosit), Interferon (sitokin yang mencegah terjadinya super inteks; oleh virus lain), faktor nekrosis tumor, lipopolisakarida dan sel-sel pembunuh alami.

Dipercaya pula bahwa Morinda citrifolia mempunyai fungsi pencegahan dan perlindungan terhadap kanker pada tahap inisiasi, yang merupakan fase pertama dalam pembentuk kanker. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh dr. Mian-Yi Wang, M.D. di Fakultas Kedokteran Universitas Illino Rockford, menunjukkan bahwa tikus yang diberikan 10/0 TAHITIAN NONI® juice selama seminggu dan kemudian disuntik dengan DMBA, agen penyebab kanker, mempunyai bercak tambahan DNA (suatu tes untuk melihat keabnormal DNA) yang secara signifikan lebih sedikit dibandingkan dengan tikus yang juga disuntik DMBA namun hanya diberi. Semakin sedikit jumlah bercak tambahan DNA, semakin tinggi perlindungan terhadap kanker. Tikus yang diberi noni mempunyai 50% bercak DNA lebih sedikit di paru-paru, dibandingkan dengan tikus tanpa TAHITIAN NONI® Juice, 60% lebih sedikit bercak di jantung, 70% lebih sedikit di lever, 90% lebih sedikit di ginjal. Dengan demikian, TAHITIAN NON juice memberikan perlindungan yang paling baik terhadap kanker bagi ginjal (90%) dan paling sedikit bagi paru-paru (50%).

Penelitian Dr. Wang membahas hipotesa apakah be TAHITIAN NONI® juice memiliki efek pencegahan kanker pada tahap inisiasi dalam proses pembentukan kanker. Data-data awal mengindikasikan bahwa pemberian TAHITIAN NONI Juice selama seminggu di dalam air minum mencegah DMBA, pembentukan bercak DNA pada tikus.

Noni juice dari Tahiti telah terbukti memiliki kemampuan anti oksidan. Hal ini berarti dapat mengikat radikal-radikal bebas yang terdapat di dalam tubuh. Radikal bebas dapat merusak sel-sel yang akhirnya mengarah pada mutasi sel membentuk sel kanker. Banyak yg berpendapat bahwa aktifitas anti oksidan adalah fungsi penting dari noni juice & salah satu alasan mengapa begitu banyak orang yang diberitakan sukses dalam melawan kanker dengan mengkonsumsi noni juice.

3.  Kanker Serviks Tetap Pembunuh Nomor Satu


Menurut sebuah penelitian, di tahun 2010 kanker akan menggantikan posisi penyakit jantung sebagai pembunuh nomor satu di dunia. Dari sekian banyak kanker, kanker serviks merupakan kanker pembunuh manusia nomor dua didunia dan nomor satu di Indonesia. Kanker serviks merupakan jenis penyakit kanker paling umum yang biasanya diderita wanita diatas usia 15 tahun.

Di dunia, setiap dua menit, seorang wanita meninggal karena kanker serviks. Sekitar 500.000 wanita didiagnosa menderita kanker serviks, dan rata-rata 270.000 kematian setiap tahunnya. Wanita yang aktif secara seksual memiliki resiko terinfeksi kanker serviks atau tahap awal penyakit ini tanpa memandang usia  atau gaya hidup.

4.  Kanker Rahim, Perenggut Kehidupan Wanita


Orang awam mengenal Kanker Rahim adalah salah satu jenis saja. Namun sebenarnya kanker rahim itu memiliki jenis yang lebih dari satu. Cukup banyak jenis kanker rahim, ada tiga jenis yang paling banyak menyerang wanita; kanker serviks (leher rahim), kanker ovarium (indung telur), dan kanker endometrium (badan rahim).

A.     KANKER SERVIKS ATAU KANKER MULUT RAHIM

     Memang patut ditakuti kaum wanita. Di Indonesia, kanker ini tercatat sebagai pembunuh nomor satu kaum Hawa. Sayangnya, informasi yang berkaitan dengan kanker serviks belum dapat menjangkau seluruh masyarakat terutama kaum wanita

    Padahal, semua wanita berisiko kanker yang menyerang organ utama mereka. Dokter spesialis Ginekologi-onkologi yang juga konsultan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, DR dr Andrijono SpOG(K), mengatakan risiko akan semakin meningkat dengan bertambahnya usia dan menyentuh kehidupan wanita pada saat-saat terpenting dalam hidupnya yaitu antara usia 30-50 tahun. Dan Justru pada saat para wanita masih aktif bekerja dan bertanggung jawab atas anak atau anggota keluarga lainnya,” ujar Andrijono, pada peluncuran vaksin kanker serviks dengan adjuvan inovatif ASO4 dari GlaxoSmithKline (GSK) di Jakarta.

·         Gejala Awal
Terdapat keputihan berlebihan, berbau busuk, dan tidak sembuh-sembuh. Memang, tak semua keputihan pertanda ada kanker. Sebab, keputihan pun bisa karena ada rangsangan lain. “Karena itu, kalau timbul keputihan abnormal sebaiknya periksa ke dokter, apakah itu kanker atau bukan.” Gejala lain, terdapat perdarahan di luar siklus haid. “Terutama perdarahan setelah berhubungan intim.”

Untuk memastikannya harus diperiksa dokter, karena perdarahan bisa juga terjadi akibat gangguan keseimbangan hormon. Bila kanker sudah mencapai stadium 3 ke atas, maka akan terjadi pembengkakan di berbagai anggota tubuh, seperti di paha, betis, tangan & sebagainya. Tapi jika masih prakanker justru tak ada gejala.

·         Deteksi Dini
Bagi wanita yang telah berhubungan seks, lakukan pemeriksaan Pap’s smear; mengambil getah serviks dari vagina yang akan diperiksa ahli patologi. “Pap’s smear bisa mendeteksi prakanker sampai kanker sehingga memungkinkan dilakukan pengobatan cepat dan tepat.” Lakukan pemeriksaan secara berkala, setahun sekali selain dokter di puskesmas pun bisa.

B.      KANKER OVARIUM
  • Gejala Awal
    Perut terasa begah, kembung, tidak nyaman. “Tapi gejala ini tidak spesifik. Bahkan, kebanyakan justru tak merasakan gejala apa-apa”. Gejala selanjutnya perut membesar, terasa ada benjolan, nyeri panggul, gangguan BAB akibat penekanan pada saluran pencernaan dan saluran kencing. Bahkan pada keadaan yang lebih lanjut, dapat terjadi penimbunan cairan di rongga perut sampai mengalir ke rongga dada, sehingga perut tampak sangat membuncit. “Terkadang disertai sesak napas. Kalau sudah demikian, biasanya sudah terlambat ditangani.”
  • Deteksi Dini
    Kerap terjadi keterlambatan deteksi akibat sulit mendeteksinya pada stadium dini. “Karena lokasi ovarium berada di dalam rongga panggul, sehingga tak terlihat dari luar”. Biasanya kanker ditemukan lewat pemeriksaan dalam. Bila ditemukan kista, maka akan di-USG, apakah terdapat tanda-tanda kanker atau tidak. “Memang tak semua kista akan jadi kanker. Kista yang mengarah kanker biasanya berlokus-lokus atau bersekat-sekat. Juga dindingnya tebal & tidak teratur. Pemeriksaan lainnya, CT-Scan dan tumor marker (pertanda tumor) lewat pemeriksaan darah.
C.      KANKER ENDOMETRIUM
  • Gejala Awal
    Terdapat pendarahan, terutama pada pasca menopause/diluar masa haid. Juga bila haidnya sangat lama & banyak. “Karena dengan haid lama dan banyak, maka berarti endometriumnya semakin menebal, kan”!
  • Deteksi Dini
    Karena gejala awal berupa perdarahan, maka umumnya penderita lebih awal melakukan pemeriksaan sehingga sebagian besar penyakit ini diketahui pada stadium awal. Pemeriksaan USG dilakukan untuk melihat ketebalan dinding edometrium. Selanjutnya dilakukan kuretase. “Cairannya akan dibawa ke patologi untuk dilihat apakah kanker atau bukan.”
Berdasarkan pengalaman menangani pasien yang mengidap kanker, Andrijono memaparkan, tidak hanya kualitas hidup pasien termasuk psikis, fisik, dan kesehatan seksual yang terganggu, pihak keluarga juga ikut terbebani. Ditambah lagi dengan faktor biaya pengobatan kanker yang tergolong mahal.
Ternyata penyebab kanker serviks adalah infeksi atau reinfeksi HPV (Human papilloma virus). Sekitar 99,7 persen kanker serviks disebabkan HPV onkogenik atau penyebab kanker. Andrijono mengungkapkan, hasil penelitian menyimpulkan bahwa HPV 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks di dunia. “Dari sekitar 96 jenis tipe HPV ditemukan bahwa HPV onkogenik sekitar 19 tipe. HPV 16 dan 18 merupakan penyebab kanker paling banyak di dunia”,  terangnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan RS Dr Cipto Mangunkusumo bekerja sama dengan Belanda, menemukan bahwa penyebab kanker paling banyak di Indonesia ialah HPV 16, 18, dan 52. Identifikasi virus HPV ini dilakukan di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Tasikmalaya. “Sekitar 70%-80% adalah infeksi HPV 16 dan 18. Serta sekitar 5 persen merupakan kombinasi dari infeksi HPV 16, 18, dan 52. Jadi mungkin terjadi infeksi yg tidak tunggal,” paparnya.

Namun, lanjut Andrijono, sebenarnya virus memiliki sifat alami untuk bisa sembuh dengan sendirinya. Sekitar 75%-90% infeksi virus ini bisa sembuh dengan sendirinya. Hanya sekitar 2 persen yang berkembang menjadi kanker. “Dari 100 orang yang terkena infeksi, artinya hanya dua orang yang akan berkembang menjadi kanker tetapi kita tidak bisa mengetahui siapa yang akan terkena”, ujarnya.

Ada beberapa faktor yang dapat mempertinggi kemungkinan infeksi HPV berubah menjadi kanker, antara lain ialah kebiasaan berhubungan seks yang abnormal, berganti-ganti pasangan, merokok, menikah pada usia yang sangat muda serta usia yang semakin tua. “Bagi wanita yang menikah di usia muda, hubungan seksual dilakukan saat serviks belum matang sehingga mudah ditembus virus. Sedangkan, bagi wanita yang sudah tua, resiko semakin tinggi karena penurunan proses recovery dari sel sehingga lebih mudah ditembus oleh virus,” jelas Andrijono.

Perjalanan dari infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks sebenarnya memakan waktu cukup lama, bisa mencapai 10-20 tahun. Sayangnya, proses ini seringkali tidak dirasakan para penderita. Pasalnya, proses infeksi HPV kemudian menjadi prakanker sebagian besar berlangsung tanpa gejala. “Perkembangan infeksi HPV, mulai dari lesi derajat rendah ke lesi derajat tinggi yang kita sebut dengan stadium 0, yang artinya belum ada metasasis atau penyebaran karena membran masih kuat menahan”, tutur Andrijono.


Pada lesi derajat rendah, mungkin saja akan kembali normal tergantung dari daya tahan tubuh. Namun, jika sudah menjadi lesi derajat tinggi maka harus segera dilakukan tindakan kedokteran. “Saya mempunyai seorang pasien yang diketahui prakanker. Saat itu kita sarankan untuk operasi, namun ia tidak bersedia. Ternyata, tiga bulan kemudian sudah masuk stadium 1. Kemudian, ia berobat ke Australia ternyata kanker sudah menyebar dan masuk ke stadium lanjut. Tiga tahun kemudian pasien tersebut meninggal dunia”, ujar Andrijono mengenai salah satu pasiennya.

·         Pengobatan
Yang utama lewat operasi; sederhana, besar, khusus. Seperti halnya operasi lainnya, biaya yang dikeluarkan tidak murah. Kerumitan operasi tergantung kepada tingkat stadium kanker tersebut. Selanjutnya ada juga dengan radiasi atau penyinaran namun memiliki dampak yang beragam tergantung kepada kondisi dan stamina penderita. Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker yang paling mahal karena memerlukan proses yang berulang untuk menuntaskannya.

·         Pengobatan alternatif adalah salah satu yang sangat dibutuhkan oleh penderita yang kondisi keuangannya makin tdk sehat. Ada beberapa pengobatan alternatif yg dpt dilakukan, salah satunya adalah Tahitian Noni.

Ratusan riset ilmiah telah di lakukan para saintis bidang kesehatan  untuk mendapatkan kandungan Proxeronine dan  mereka menemukannya dalam buah Noni Tahiti (Tahitian Noni), Zat tersebut berhasil merevitalisasi & meregenerasi Sel yang telah mati hingga berfungsi lagi, secara alami mampu meningkatkan sistim kekebalan tubuh seseorang, meningkatkan fungsi dari sel dan memperbaiki sel-sel yang rusak dalam tubuh, baik yang diakibatkan berbagai penyakit atau proses penuaan. Mampu melawan kanker ganas dan berfungsi sangat baik dalam penyembuhan berbagai penyakit. Noni Juice (Tahitian Noni yang telah dikemas dalam bentuk juice) dapat diberikan bersamaan dengan kemoterapi pada pasien kanker akan mengurangi efek samping yang diakibatkan oleh kemoterapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar