Penyakit
HIV adalah kependekan dari Human
Immunodeficiency Virus. Virus tersebut seperti namanya menyebabkan kemerosotan
dalam sistem kekebalan manusia. Seseorang dapat dites positif terjangkit HIV
namun tidak menunjukkan gejala-gejala kemerosotan hingga bertahun-tahun.
Seseorang yang positif HIV dan yang mempunyai Infeksi oportunistik (sesuatu
yang tidak mungkin ada bila HIV tidak ada), atau seseorang yang memiliki sel
darah penolong T kurang dari 200 dikategorikan memiliki Acquired Immunodeficiency
Syndrome (AIDS).
Terdapat
2 macam virus H1V: Tipe1, yang umum dijumpai di Amerika Serikat, dan Tipe 2,
yang, umum dijumpai di Eropa. Keduanya dapat menyebabkan AIDS.
AIDS
mengancam jiwa bila sel penolong T melemah atau. dirusak oleh virus HIV. Sel T
sendiri membantu pembentukan antibodi-antibodi yang melawan infeksi dalam
darah. Alamiah sel T yang normal, berkisar antara 600 hingga 1.000. Satu-satunya
cara untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi virus HIV atau mengidap AIDS
adalah melalui tes darah. Gejala-gejala dari penyakit ini begitu acak dan
berbeda pada tiap orang. Namun antara lain tanda-tanda dan gejala-gejala AIDS
yang umum antara lain turunnya berat badan secara drastis, batuk keringat demam
berkepanjangan, berkeringat di malam hari, kelenjar getah bening yang
membengkak, diare kronis, bercak putih pada bagian mulut, radang paru-paru,
hilangnya ingatan, lesi pada kulit dan depresi.
Dr.
Neil Solomon tidak hanya menerima laporan
tentang bagaimana noni telah membantu mengurangi gejala negatif yang dialami
oleh penderita AIDS seperti masalah pemafasan dan ketidaknormalan pencemaan,
namun Dr. Neil Solomon Juga telah mendapatkan informasi dari para individu yang
mengindikasikan peningkatan sel T yang signifikan setelah meminum tahitian noni
. Beberapa percaya dalam kasus noni dan AIDS ini terdapat hubungan yang sangat
kuat dan sinergis antara kandungan nutrasetikal dalam noni dan perbaikan pada
selsel yang berhubungan dalam penyakil itu – sel T. Dalam teori ini, ketika
nutrasetikal dalam noni saling dikombinasikan secara unik maka akan terjadi
peremajaan sel. Bila sel T mampu diremajakan lagi dan tersedia
dalam jumlah yang banyak maka tubuh akan mampu menghalau
penyakit dan menjaga fungsinya.
Terdapat masalah-masalah pada sistem kekebalan tubuh lainnya
yang tidak berhubungan dengan HIV. Sebagai contoh, Myasthenia Gravis dan
penyakit Addison dimana keduanya adalah ketidaknormalan yang terjadi di dalam
tubuh dimana sistem kekebalan menyerang tubuh sendiri. Pada Myasthenia Gravis,
tubuh menciptakan antibody – antibodi yang melawan sendiri penerima asetitkolin
yg terdapat pada otot-otot syaraf. Akibatnya terjadi kelemahan otot &
kelelahan.
Penyakit Addison muncul di saat sistem kekebalan menyerang
kelenjar adrenal Yang merupakan tempat dimana beberapa hormon tubuh di
Produksi. Tanpa adanya produksi hormon-hormon tersebut maka tubuh tidak akan
tumbuh sebagaimana mestinya, seseorang akan mengalami kelelahan yang kronis dan
makin memburuk, tekanan darah yang mudah turun, dan akan mudah sekali terkena
penyakit lain seperti flu.
Dengan berbagai macam kelainan sistem kekebalan tubuh
tersebut, Dr. Neil Solomon percaya tahitian noni dapat membantu dengan berbagai
cara. Pertama, tahitian noni dapat membantu dalam hat pencegahan. Bila sistem
kekebalan tubuh anda tidak berfungsi secara benar, maka seseorang perlu
berhati-hati untuk tidak tertular penyakit umum lainnya agar tidak meledak
menjadi penyakit yang berat. Noni mengatur seluruh sistem kekebalan tubuh dan
membantu mempertahankan kesehatan yang optimal. Banyak orang yang melaporkan
bahwa mereka memilih noni di saat bepergian, dimana pertahanan tubuh sedang
rendah.
Pejuang-pejuang kuno dari Polynesia biasanya menggunakan
buah noni untuk menjaga stamina dan kekuatan oldeka pada waktu mereka bepergian
dari satu pulau ke pulau Iainnya. Cara lain dimana noni mampu menolong kelainan
pada sistem kekebalan tubuh adalah melalui mekanisme pembentukan selular yang
ditunjang oleh kandungan nutrasetikal dalam noni. Beberapa dokterpercaya batlwa
kandungan nutrasetikal dalam noni dapat memmbantu mcmbangkitkan organ-organ
yang telah diserang oleh sistem kekebalan tubuh yang abnormal.
Mendiang Dr. Mona
Harrison, seorang lulusan Harvard
yang telah mempelajari dalam menggunakan tahitian noni dalam praktek medisnya,
mengemukakan teori bahwa noni berperan dalam merangsang beberapa kelenjar pada
sistem endokrin sehingga meningkatkan produksi harmon yang lebih baik dan
meningkatkan keseimbangan tubuh.
Dalam penelitian Dr. Neil Solomon, dari 162 orang yang positif HIV dan mengkonsumsi tahitian noni , 55% di antaranya melaporkan hasil yang baik. Demlkian juga Dr. Neil Solomon menemukan dari 4.036 orang yang mengkonsumsi noni untuk membantu permasalahan imunitas mereka, 79% di antaranya memperlihatkan adanya penurunan terhadap gejala-gejala yang negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar